Beranda | Artikel
Kapan Terjadi Peristiwa Isra Miraj?
Jumat, 5 April 2019

Peristiwa Isra Mi’raj

Bismillah walhamdulillah was sholaatu wassalam’ala Rasulillah wa ba’du.

Tidak ada kesepakatan dari para pakar sejarah tentang waktu kejadian Isra’ Mi’raj. Ada beberapa versi riwayat yang menerangkan tentang waktunya:

[1]. Satu tahun sebelum hijrah Nabi ke kota Madinah.

[2]. Lima tahun sebelum hijrah.

[3]. Satu bulan sebelum hijrah.

[4]. Satu tahun satu bulan sebelum hijrah.

[5]. Tiga bulan sebelum Nabi Hijrah.

[6]. Enam bulan sebelum hijrah.

[7]. Pada tahun yang sama saat Nabi diangkat menjadi Nabi.

(Lihat: Rakhiqul Makhtum, 1/124)

Demikian bulan kejadiannya: ada yang mengatakan bulan Robi’ul Awwal. Versi lain menyebutkan Dzulqa’dah. Yang lain mengatakan Rajab.

Dari kesemua riwayat, tak ada satupun riwayat yang shohih. Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah menegaskan,

لم يقم دليل معلوم لا على شهرها ولا على عشرها ولا على عينها، بل النقول في ذلك منقطعة مختلفة، ليس فيها ما يقطع به

Tidak ada dalil yang diketahui menunjukkan bulan kejadian Isra’ Mi’raj. Tidak pula harinya atau tanggalnya secara pasti. Bahkan riwayat-riwayat tentang hal ini semuanya terputus dan berbeda-beda, tidak menunjukkan kepastian waktunya. (Lihat: Ad-dhau’ul Munir ‘alat Tafsir, 3/304)

Riwayat paling shahih dari kesemua riwayat dho’if tersebut adalah, riwayat dari Musa bin ‘Uqbah dari Imam Az-Zuhri, yang menyebutkan terjadinya Isra’ Mi’raj pada bulan Robi’ul Awwal, satu tahun sebelum hijrahnya Nabi Muhammad ﷺ ke kota Madinah.

Benarkah Isra’ Mi’raj 27 Rajab?

Sedang riwayat yang paling do’if dari riwayat-riwayat yang menjelaskan tentang waktu kejadian Isra’ Mi’raj terjadi pada 27 Rajab. Ironisnya, justeru ini yang populer di tengah masyarakat, sehingga menjadi acuan perayaan Isra’ Mi’raj. (https://ar.islamway.net/article/30877/متى-كان-الإسراء-والمعراج)

Diantara ulama pakar sejarah yang mengkritisi hal ini adalah Imam Ibnu Katsir rahimahullah,

وقد أورد -أي: عبدالغني المقدسي- حديثًا لا يصح سنده، ذكرناه في فضائل شهر رجب أن الإسراء كان ليلة السابع والعشرين من رجب، والله أعلم

Abdul Ghani Al- Maqdisi, meriwayatkan hadis yang sanadnya tidak shahih, yaitu riwayat yang pernah kita singgung di bab Kautamaan Bulan Rajab bahwa peristiwa Isra’ terjadi pada malam dua puluh tujuh Rojab. Wallahua’lam. (Dinukil dari: Khatimun Nabiyyin, hal. 591)

Demikian pula Imam Ibnu Rajab rahimahullah,

أما الإسراء، فقيل: كان في رجب، وضعفه غير واحد، وقيل: كان في ربيع الأول، وهو قول إبراهيم الحربي، وغيره

Berkaitan waktu kejadian Isra’, ada yang berpendapat terjadi di bulan Rajab. Namun tak hanya satu orang ulama yang menilai dho’if riwayat tersebut. Ada yang mengatakan bulan Robi’ul Awwal, pendapat Ibrahim Al Harbi dan yang lainnya. (Lihat: Latha-iful Ma’arif, hal. 179)

Beliau juga menyatakan,

قد روي أنه كان في شهر رجب حوادث عظيمة، ولم يصح شيء من ذلك

Terdapat riwayat yang menerangkan bahwa di bulan Rajab telah terjadi peristiwa-peristiwa besar (Seperti Isra’ Mi’raj). Namun tak ada satupun riwayat yang shahih. (Lihat : Latho-iful Ma’arif, hal. 233).

Dari sini kita bisa menarik kesimpulan, bahwa tidak tepatnya perayaan Isra’ Mi’raj. Bagaimana mungkin kita merayakan suatu peristiwa yang bulan dan tanggalnya tidak diketahui secara pasti?

Wallahua’lam bis showab..

Ditulis oleh Ustadz Ahmad Anshori
(Alumni Universitas Islam Madinah, Pengajar di PP Hamalatul Qur’an Yogyakarta)


Artikel asli: https://konsultasisyariah.com/34676-kapan-terjadi-peristiwa-isra-miraj.html